Mungkin kau tak tau di mana rezekimu, tapi rezekimu tau di mana dirimu..
Dari lautan, bumi, gunung dan laut biru...
Allah memerintahkannya menujumu,
Allah menjamin rezekimu sejak 3 bulan kau dalam kandungan ibumu.
Amatlah keliru bila bertawakal rezeki dimaknai dari hasil bekerja, karena bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusanNya.
Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijaminNya.
Adalah kekeliruan berganda, manusia membanting tulang demi angka gaji, pendapatan dan tabungan, yang mungkin esok akan ditinggal mati.
Mereka lupa bahwa hakikat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah di nikmatinya.
Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendakNya, Siti Hajar bolak balik 7x shafa dan marwa.
Tapi zam-zam justru terbit dari kaki bayinya.Ikhtiar itu perbuatan..Rezeki itu kejutan.
Dan jangan lupa, tiap hakikat rezeki akan ditanya..
"Dari mana dan untuk apa " Karena rezeki adalah " hak pakai ".
Halalnya dihisab,
Haramnya diazab,
Maka jangan kau iri pada rezeki orang lainnya.
Bila kau iri pada rezekinya, kau juga harus iri pada takdir matinya.
Karena Allah membagi rezeki, jodoh dan usia umatNya, tanpa bisa tertukar satu dan lainnya.
Jadi yakinlah bahwa semua itu adalah kehendakNya, renungan bersama.
SubhanAllah Walhamdulillah Walaa IlaahaillAllah Allahu Akbar.
Bismillaahi tawakkaltu 'alAllah laa haula walaa quwwata illaa billaah.
Dengan nama Allah aku bertawakal kepada-Nya tiada upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Semoga kita semua selalu berada dalam Barokah, Rachmat Allah Ta'ala dan lindungan Nya, baik di Dunia maupun di Akhirat.
Aamiin Ya Robbal'alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar