Dimanapun aku berada aku selalu merasa bahagia, dimanapun aku berada aku selalu merasa dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangiku, semua itu karena kebaikan hatimu ibu, kau yang selalu berbaik hati kepada setiap orang yang kau kenal bahkan meskipun dia menyakiti hatimu kau tetap mendoakan kebaikan untuknya, karena itu aku pun selalu berusaha bersikap sepertimu berbaik hati pada semua orang yang kukenal, bahkan kepada orang-orang yang pernah menyakitiku, namun sampai saat ini aku hanya bisa berusaha karena ternyata amat sangat sulit sekali menyayangi orang yang pernah menyakiti hati kita.
maafkan aku yang belum bisa sepertimu. Selama aku dalam rahimmu tiada lelahnya kau membaca surah Ar-Rahman dengan harapan agar Allah senantiasa selalu memberikan Rahman-Nya untukku, tiada kau lupa selipkan namaku disetiap doa dalam shalatmu.
Jika ada orang yang mengatakan bahwa aku ini cantik, imut, lucu dan menggemaskan, makakukatakan itu salah besar, karena aku tak pernah merasa seperti itu, namun kiniaku berpikir jika hal itu benar adanya, maka semua itu karenamu ibu, karena selamaaku dalam kandunganmu tiada lelahnya kau berdoa pada Sang Pencipta mambacasurah Maryam dan Yusuf dengan harapan agar setiap anakmu dapat terlahir cantik atau tampan, tak lupa kau lindungi aku dengan rahimmu yang kuat, kau penuhi nutrisiku dengan makanan-makanan yang bergizi meskipun kau mual dan tersisa hanya untuk memakan sesuap nasi, kau paksakan mulutmu mengunyahnya agar aku terlahir sempurna tanpa cacat, kau penuhi pula nutrisi rohani ku dengan mengaji setiap hari dan mengajakku berbicara meskipun aku tak menjawabnya.
Surah Muhammad menjadi pilihan utama yang baca berharap aku akan terlahir dengan akhlak yang mendekati sempurna.
Ibu, kau selalu memperlihatkan senyum yang menandakan bahwa kau bahagia, namun aku tahu senyum yang kau perlihatkan bukanlah senyum kebahagiaan melainkan senyum ketegaran, kau sembunyikan setiap luka yang kau rasa, kau selalu berkata bahwa kau baik-baik saja, bahwa kau tidak apa-apa, tapi yang ku rasa kau berpura-pura, karna jauh dalam lubuk hatimu kau menangis tiada hentinya, namunku tahu tak ada maksud kau menipu semua anakmu, kau hanya tak ingin kami ikut larut dalam kesedihanmu, aku belajar darimu, kau yang selalu sabar dalam setiap cobaan yang kau terima.
Sering aku berpikir bahwa kau tak menyayangiku, kau membenciku dan bahkan kau tak menginginkanku, jika memang sayang kenapa kau marahi aku, kenapa kau membuatku meneteskan air mata, bahkan tak jarang pula kau diamkan aku saat aku membutuhkan perhatianmu.
Tapi kini aku sadar bahwa semua itu adalah bentuk sayang yang bisa kau ekspresikan meskipun aku sering sekali salah paham dan bahkan aku ingin membencimu, tapi aku sadari bahwa kau hanya ingin mengajarkan ku agar aku dapat berdiri di kakiku sendiri karena kau tahu tak selamanya kau dapat membela danada untuk ku disetiap waktu.
Kuberpikir bahwa sayangmu untukku tak seluas samudra, tak setinggi langit, dantak seperti mentari yang menyinari bumi ini, sayangmu untukku hanya sebanyak bilangan yang ada diantara 0 dan 1, yang aku pikirkan hanya ada 0,1, 0,2, 0,3-0,9 kemudian aku berpikir kembali bukan kah diantara 0 sampai 0,1 pun masih ada bilangan 0,01, 0,02 dst dan kembali kuberpikir bukan kah diantara 0 sampai 0,01 ada 0,001, 0,002 dst akhirnya aku tahu bahwa benar cintamu untukku sebanyak bilangan antara 0 sampai 1 yang sebenarnya tak terhingga.
Perjuanganmu untuk kebahagiaanku tak kan pernah berakhir meski pun nanti kita telah terpisah entah itu karena aku yang mungkin sudah menikah atau kita yang telah berbeda alam.
Seumur hidup pun kubaktikan hidupku hanya untuk menjagamu tak kan sebanding dengan setetes ASI yang kau beri untuk perkembangan otak ku.
Ibu, tiada lelahnya kau nasehati aku, meski sering aku tak mendengar kanmu, Meski jutaan kenakalan telah ku lakukan Tapi tak pernah membuatmu bosan memaafkan Jutaan tangisan telah ku lelehkan Tapi tak pernah membuatmu lelah menenangkan ibu aku tak kan menjadikanmu segalanya dalam hidupku, tapi Allah lah yang akan menjadi tujuanu tamaku karena ku tahu itu pun yang kau mau, ketika ku menyadari betapa engkau begitu kuat dan tegar dalam menjalani hidupmu, aku selalu berdoa pada Allah agar aku bisa menjadi sepertimu, namun aku tahu kau selalu menginginkan akumenjadi jauh lebih baik darimu.
Milikilah asuransi surga dengan cara berbakti pada orang tua.
Terutama ibu anda….
Aku ingin mendekat pada-Mu melebihi dekatnya aku dengan kematian.
Ya rabb, ku ingin mencintai-Mu menjadi rutinitas dalam hidup ku yang tak kan bisa kutinggalkan sayangiibuku lebih dari cara ia menyayangiku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar