Selasa, 17 Januari 2017

Sekedar renungan


Bukan Raga dan bukan pula jiwa, bukan jsad dan bukan pula sukma, bukan tuhan dan bukan pula hamba, Apalagi dikaitkan dengan Kafir dan Agama…


Bukan, bukan itu semua yang dinamakan DIRI SEJATI.

Tiada terikat dengan sesuatu yang tampak secara Lahir maupun batin. Bukan Kosong dan bukan pula isi, bukan TIADA dan bukan pula di ADA-ADA.
Terbebas dari itu semua, bahkan apa saja yang tampak maupun yang tak tampak, juga yang nyata maupun yang ghaib, Bukan Zat bukan pula sifat, bukan asma Bukan pula Af’al.


Tetapi tiada Zat dan tiada Sifat, tiada Asma dan tiada Af’al, tidak di atas dan tidak dibawah, tidak di kanan dan tidak dikiri, tidak di depan dan tidak di belakang, tidak di luar dan tidak di dalam.

Itulah, sebenar-benarNya DIRI yang SEJATI, ada dan tidak ada yang ada serta-NYA, yang DULU dan yang SEKARANG tiada beda bahkan TIADA BERUBAH.

Karenanya, wajar bagi mereka itu berselisih mempertahankan apa yang diyakini, sedangkan mereka tiada menyadari, bahwa bisakah dirinya menjadi Yakin?

Wajar bagi mereka itu merasa benar dengan apa yang sudah dijalani, sedangkan mereka tiada menyadari, bahwa bisakah dirinya itu berjalan?


Wajar bagi mereka itu menyalahkan yang lain, apakah sudah mengerti akan KEBENARAN SEJATI?

Hai Insan…………
Asalmu dari pada SATU, lalu siapakah orang asing itu dan siapakah yang tiada asing itu?

Sungguh!, tiada beda orang asing dan orang yang tiada asing, janganlah tertipu kawan!


Dari SATU kembali kepada yang SATU, lalu dimanakah kebanggaan akan Agamamu, Aliranmu, kepercayaanmu dan statusmu?

Islam kah engkau, bukan Islam kah engkau, kejawen kah engkau bukan kejawen kah engkau?


Sungguh, KEBENARAN SEJATI itu tidak akan kau dapatkan di dalam masjid, tidak pula di dalam gereja, tidak pula di dalam vihara, tidak pula didalam pagoda, tidak berada di luar diri dan tidak pula di dalam diri.

Tetapi berada dibalik diri dan dibalik yang di luar diri, ada di balik yang nyata dan di balik yang ghaib, ada di balik yang maujud dan dibalik yang tiada wujud, di cari IA tidak ada, tidak di cari IA selalu ADA, sadarilah itu.

Jangan menggunakan akal fikirmu, jangan menggunakan akal budimu, jangan menggunakan rasamu dan jangan menggunakan kesdaaranmu, maka jika itu yang kau lakukan maka engkau akan tertipu.

Ya…. Tertipu!


Dan tak akan kau temui KEBENARAN SEJATI itu, tertipu karena merasa punya akal fikir, tertipu karena merasa punya akal budi, tertipu karena merasa punya rasa, tertipu karena merasa punya kesadaran, temukanlah KEBENARAN SEJATI itu agar engkau tiada berselisih lagi, Temukanlah KEBENARAN SEJATI itu agar engkau tiada berdebat lagi, temukanlah KEBENARAN SEJATI itu agar engkau tiada salah menyalahkan lagi, temukanlah KEBENARAN SEJATI itu agar engkau tidak menang sendiri lagi.

Hai Insan..


Keluarlah engkau dari dirimu, dari nafsumu, dari hatimu, penglihatanmu, pendengaranmu, penciumanmu, perkataanmu, pengrasamu, nyawamu dan setelah itu keluarlah lagi engkau dari Hukum dan perintah maka sampailah engkau kepada-Nya..

Semoga bermanfaat..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar