Ayah....
Apa kabarmu di sana?
Apakah kau melihatku?
Apakah kau mendengar jeritku saat merindukanmu?
Apakah kau menyaksikan tangisku?
Apakah kau merindukanku seperti aku yang selalu memikirkan dirimu?
Ayah...
Apakah di sana rumahmu bagus?
Apakah di sana makananmu enak?
Apakah di sana kau terselimuti ketika dingin?
Apakah di sana kau tak kepanasan?
Ayah...
Masihkah ada aku di dalam pikiranmu?
Masihkah kau ingat aku anakmu?
Anakmu yang selalu membuatmu kecewa.
Anakmu yang tak pernah nurutn Anakmu yang selalu memberontak saat kau nasehati.
Oh, ayah...
Betapa menyesalnya diriku melukai indahnya hatimu betapa menyesalnya aku, mungkinkah kau mema'afkanku?
Ayah...
Jujur aku sangat rindu dirimu, saat aku diantar sekolah olehmu, saat aku dirawat ketika sakit.
Kini...
Tak ada lagi senyuman manis itu, senyuman yang selalu kau tunjukkan meski dunia pun tak mampu memberimu senyuman.
Ayah...
Andai waktu dapat diputar kembali, aku ingin merekam semua tentang keindahanmu, aku ingin menghabiskan seluruh waktuku untukmu.
Namun...
Aku tak ingin menyalahkan takdir Allah, aku pun ingin melihat kau bahagia, terbebas dari sakit yang kau derita selama ini, terbebas dari panasnya matahari saat kau mencarikanku nafkah, terbebas dari aku, anakmu yang tak bisa kau andalkan ini.
Ayah...
Meski sekarang kita tidak berada di dunia yang sama, aku yakin kau pasti melihatku, melihat aku yang berusaha menjadi baik agar kau tak kecewa lagi...
Ayah...
Aku sekarang meninggalkan ibu sendiri di rumah, maafkan aku ayah, aku harus mengejar cita-cita, cita-cita yang dahulu sering kita rundingkan, cita-cita yang melekat kuat hingga saat ini.
Ayah..
Melalui surat ini, aku sampaikan salam rinduku dari lubuk hatiku terdalam, salam yang selalu aku haturkan setiap usai sholat, salam yang tak akan pernah berujung, suatu saat nanti aku akan buktikan padamu, Aku akan mampu menjadi apa yang kau inginkan, akan aku kirimkan do'a terindah untukmu, semoga kebahagiaan selalu diberikan Allah..l
Ayah...
Aku yakin Allah sangat menyayangimu, aku yakin kita nanti bisa berkumpul seperti dahulu, canda tawa lepas yang amat sangat aku rindukan darimu.
Ayah...
Tenanglah kau di sana, tenanglah dengan semua senyumanmu, aku akan berbakti padamu, meski kau tak di sini, di sampingku lagi..
Surat ini mewakili seluruh rindu dan perasaanku padamuAyah aku merindukanmu...
Do'aku akan selalu ada di setiap waktuku untukmu Ayah...
Semoga Allah selalu bersamamu AYAH!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar