Saat kalian lihat alam ini luas, lautan samudra hamparan tanah hingga bulan di malam gelap bernyanyi mengiringi lahirmu.
Anakku...
Jerit tangismu saat kau terlahir menghapus derita ibumu, menghilangkan bebannya dalam sembilan bulan engkau bersemayam dalam rahimnya.
Lalu, Ayahmu ini bahagia melihatmu lahir sehat sempurna bersujud memohon Ridha- Nya.
Anakku... !
Ada semerbak mawar yang memutik kan sari sari kerinduan saat kau jauh dariku.
Wajahmu tergurat nyata dan senyummu menjadi nutrisi pelipur duka laraku.
Setiap kali ku hampar sajadah dan jari jemari ini mulai lentik berdzikir lalu sempit malam malamku menyusun retak bayangmu.
Anakku...
Tak terasa kini usiamu semakin beranjak dewasa, dengan polos dan segala lucumu, aku memohon pada ALLAH semoga engkau menjadi Wanita dan pria sholeh dan sholihah.
Dan kelak...
Pada saat aku dan ibumu pergi meninggalkanmu nanti, aku tak ingin meminta apa apa padamu.
Aku cuma titip padamu. " BERJIWA BESARLAH "..
Untuk mengerti apa keinginan Tuhan- mu.
unduklah pada keinginan- Nya.
Buang ego dan gayamu, hapus keburukan ayah dan ibumu.
Lanjutkanlah bila ada kebaikan yang tak terlaksana, sebab ayah dan ibumu bukan siapa2.. !!
Anakku...!
Tintamu ada pada ayah,
Ayah bebas menulis pesan apapun untukmu,
Sebab lembaran kertasmu teramat putih,
Mungkin kelak akan kau dapati titik hitam.
Tetap damailah selama kau berjalan di muka bumi ini,
Karena kau telah dipinang Al-Qur'an dalam nadi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar