Senin, 21 Agustus 2017

BERHARAPLAH HANYA PADA ALLAH, BUKAN PADA MAKHLUKNYA!

Assallamu'allaikum..

Ikhwany wa Akhwaty fillaah waffaqaniyallaahu wa iyyakum jami’an...

Pernah ku berharap pada sesosok manusia di mana hadirnya, selalu ku tunggu datangnya, di mana suaranya, selalu menggetarkan jiwa.


Akupun pernah berfikir tak kan mampu bila harus tanpanya, jangankan berpisah raga, jauh sedetikpun aku tak kuasa.


Pernah, aku menangis bila tak melihatnya, aku bersedih pilu saat tak kutemui kabar tentang nya.


Pernah, aku jauh melupakan dia karena dia, hingga remuk hatiku ini akan kelakuanku sendiri, hingga berguguran kebahagiaanku itu disebabkan egoku yang dulu.


Pernah ku hampir mati terdampar, ku berhenti berharap hingga ku sadari hitamnya luka ini, tapi tak sepenuhnya hitam, ada sesuatu dibalik pekatnya hitam, seperti pelangi yang muncul sehabis mendung dan hujan ternyata, Allah telah memberikan pelajaran berharga dari dia manusia yang selalu ku puja, jiwa yang ku cinta sebelum waktunya.


Hatiku seperti ditekan hingga remuk tak berbentuk, nadiku seolah berhenti berdenyut saat dia menghilang dan tak kulihat meskipun sehelai bayangnya.


Ternyata aku salah, ternyata aku bodoh, ku gantungkan segala harapan itu pada manusia sesosok jiwa yang pasti berubah-rubah hatinya, hingga aku benar-benar tersadar akan kematian iman ku yang telah kubutakan sendiri akan cintaku cinta kepada ciptanNya yang perlahan membuatku jauh dari mencintaiNya.


Kini ku tak ingin sedikitpun membagi perhatianku, ku ingin curahkan segalanya pada Rabbku, sebelum nanti, Allah telah menyatukan hatiku dengan dia.


Sahabatku, yang sedang dirundung perasaan yang tak menentu, jangan sesekali kau bermain hati, jangan mencoba mencicipi cinta manusia sebelum akad nikah dilafadzkan.


Berubahlah, berharaplah penuh padaNya.
Jangan pada manusia, karena manusia dapatlah berubah hati dan pikirannya.


Tapi Allah, DIA kan tetap memberikan yang terbaik untuk ku dan kita.


Semoga tulisan di atas bermanfaat....!
Mohon ta’awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah ini.

Moga menjadi sebab hidayah dan pemberat timbangan kebaikankita di Hari Kiamat, insyaaAllah Ta’ala.

Alhamdulillaahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat,Wa shallallaahu ‘ala nabiyyina muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallaam.
Walhamdulillaahirabbil'aalamiin.
Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.



Jika antum merasa artikel ini bermanfaat silahkan SHARE artikel ini kepada teman-teman antum wa antuna.“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinyadan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR. Muslim).

Terimakasih banyak.
Waasallam...

Minggu, 20 Agustus 2017

KAFAN ITU TAK BERSAKU!

Bismillaah was shalatu was salaamu ‘alaa Rasulillaah, 'amma ba’du.

Ikhwany wa Akhwaty fillaah waffaqaniyallaahu wa iyyakum jami’an TAK BISA KAU MASUKKAN UANG SE RUPIAH PUN UNTUK JADI PERBEKALAN. KARENA KETIKA KITA MATI, Allah tak melihat berapa banyak hartamu.
Tapi apa yang pernah kau beri.

KAFAN ITU TAK BERWARNA WARNI, Tak dapat kau fashion-kan ketika kelak tubuhmu terbujur kaku tanpa ada daya upaya.


Karena ketika mati, Allah tak menilai seberapa indah dan mahal pakaian duniawimu, yang kau kenakan tetap kain putih, murah, bahkan tak berjahit.


KAFAN ITU TAK MEMILIKI TUTORIAL,Tak butuh kreatifitas ketika dikenakan.


Karena ketika mati, Allah tak menilai keren atau tidak seorang manusia ketika memakainya.
Pada akhirnya, pakaian taqwa manusia bukanlah karya designer ternama, tapi secarik kain putih polos tanpa warna.



IYA…,KAIN KAFAN ITU PUTIH WARNANYA…
Seperti harapan kita semua, semoga telah putih hatinya dari khilaf dan dosa.



Agar kelak pantas untuk masuk ke dalam Jannah اَللّهُ Azza Wa Jalla.


KAIN KAFAN ITU SAMA BAGI SEMUA MANUSIA.
Sama harganya, Sama warnanya, sama cara pemakaiannya.
Tak bisa kau selipkan apa-apa di dalamnya. Menutupi sekujur tubuh dari kaki hingga kepala.



LALU…..,MASIH ADAKAH RASA ANGKUH DALAM DIRI KITA.
menganggap diri lebih mulia daripada segolongan manusia yanglain.?



Astaghfirulllaah, ampuni kami ya Robb..
Wallaahua Ta'ala a'lam….



Semoga Risalah diatas bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.

Mohon ta’awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah ini. Moga menjadi sebab hidayah dan pemberat timbangan kebaikan kita di Hari Kiamat, insyaaAllah Ta’ala.



Alhamdulillaahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, Wa shallallaahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallaam.



Walhamdulillaahirabbil'aalamiinSubhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.



Jika antum merasa artikel ini bermanfaat silahkan SHARE artikel ini kepada teman-teman antum wa antuna.“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR. Muslim).

CINTA DUNIA MERUPAKAN DOSA BESAR

Cinta Dunia Merupakan Dosa Besar Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
"Tidaklah aku merasa heran terhadap sesuatu seperti keherananku atas orang yang tidak menganggap cinta dunia sebagai bagian dari dosa besar.


Demi Allah!
Sungguh, mencintainya benar-benar termasuk dosayang terbesar.

Dan tidaklah dosa-dosa menjadi bercabang-cabang melainkan karena cinta dunia.

Bukankah sebab disembahnya patung-patung serta dimaksiatinya Ar-Rahman tak lain karena cinta dunia dan lebih mengutamakannya?



(Mawa’izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 138)Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullaahu berkata:
“Telah sampai kepadaku bahwasanya akan datang satu masa kepada umat manusia di mana pada masa itu hati-hati manusia dipenuhi oleh kecintaan terhadap dunia, sehingga hati-hati tersebut tidak dapat dimasuki rasa takut terhadap Allah Subhaanahu wa Ta’ala.


Dan itu dapat engkau ketahui apabila engkau memenuhi sebuah kantong kulit dengan sesuatu hingga penuh, kemudian engkau bermaksud memasukkan barang lain ke dalamnya namun engkautidak mendapati tempat untuknya.


"Beliau rahimahullaahu berkata pula:
"Sungguh aku benar-benar dapat mengenali kecintaan seseorang terhadap dunia dari (cara) penghormatannyakepadaahli dunia.
”(Mawa’izh Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal. 120).

Harta : Fitnah dan Ujian pada Pribadi dan Masyarakat.Bis

Bismillah...
Harta itu bukan sesuatu yang buruk dan bukan pula siksa, sebagaimana anggapan sebagian manusia.

Ia bukan ukuran bagi ketinggian derajat pemiliknya, atau tanda akan keutamaan dan kesalehannya, sebagaimana anggapan sebagian yang lainnya.

Akan tetapi ia merupakan nikmat dari Allah yang dengannya Ia menguji pemiliknya, apakah bersyukur??

Ataukahkurir??

Karena itu Alloh menyebut harta dengan "fitnah" yaitu ujian dan cobaan, seperti pengujian api terhadap keaslian emas.

Allah berfirman:
" Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan..."(AL-Anfaal:28).

Karena itu kita dapati harta yg ada di tangan orang mukmin yang baik, sebagai ganjaran Alloh kepadanya, sebagaimana harta yg ada di tangan orang kafir yang jahat sebagai istidraj( memperdayakan)! dan tipu daya baginya.


Allah berfirman :
" Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini, maupun golongan itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhan mu, dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat di halangi " ( AL-Isra:20).

Allah juga berfirman tentang keterpedayaan orang kafir yang menentang: " Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah di berikan kepada mereka, Kami pun membukakan pintu kesenangan untuk mereka...."( Al -An'aam:44).


Al-Qur'an menolak kelompok mutrafin ( penghambur harta) yang menghalangi risalah samawiyyah. Mereka berprasangka bahwa harta dan anak mereka mampu menghalangi siksa dan kemurkaan Alloh. "Dan mereka berkata, kami lebih banyak mempunyai harta dan anak -anak dari pada kamu dan kami sekali- kali tidak akan di azab.


Katakanlah :" sesungguhnya Tuhanku melapangkan rizqi bagi siapa yang di kehendaki Nya dan menyempitkan bagi siapa yg di kehendakINya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.


Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan pula anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun, tetapi orang-orang yg beriman dan mengerjakan amal yang saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda di sebabkan apa yang telah mereka kerjakan, dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yg tinggi." ( Saba:35-37).


Al-Qur'an mengemukakan kisah pemilik dua kebun dalam konteks mengingkari dan mengecam, di samping mengungkap keterpedayaan nya.


Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan Pengikut-pengikut ku lebih kuat. Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri, dia berkata," ia berkata aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya.
Dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan Jika sekiranya aku di kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu." ( al-Kahfi :34-36).



Al-Qur'an mengingkari manusia yang menjadikan ke lapangan rizqi sebagai tanda kemuliaan dari Allah, dan menjadikan kesempitan rizqi sebagai penghinaan dariNya..

Semoga bermanfaat...

ALAM NASUT

Alam Nasut ialah Alam yang terlihat oleh mata dzahir.

Pada Alam Nasut ini isinya yaitu : Manusia dan Hewan.

Sesuai tingkat keilmuan, Asalnya ialah dari unsur AIR.

Sesuai tingkat keilmuan, Kejadiannya dari Nafsu Sawiah, yaitu: bening atau apa adanya sesuai yang terlihat oleh mata dzahir.


Keluarnya dari mata [sebagaimana wujud yang terlihat oleh mata dzahir].
Wataknya bisa melihat.


Kefahamannya masih tingkat SYARIAT.
Cara Fikirnya ialah HASAB (masih mencari : pejalan).


Bagi yang ilmu pengetahuannya masih di alam Nasut ini, sifat sikap hatinya masih suka lalai.

Sebab, ilmu pengetahuannya masih di dapat dari orang lain, belum bersumber langsung dari dirinya sendiri .


Pada orang yang masih dalam TAHAP ini mudah sekali terhasut, sebab; sifat sikap hati dan hidupnya masih suka mengikuti katanya dan katanya dari sana sini, belum mempunyai pegangan keyaqinan maupun prinsip sendiri dan mandiri tentang suatu keilmuan dan kehidupan.


Salaam Yaa Salaam

ALAM JABARUT

Alam Jabarut ialah Alam yang tidak bisa langsung dapat dilihat oleh mata dzahir, karna ia alam Ruhani.

Pada alam JABARUT ini isinya ialah : Jiin , Syetan , dan bangsa makhluk makhluk siluman.

Sesuai tingkat keilmuan, Asalnya dari unsur API atau suhu panas.

Sesuai tingkat keilmuan, Kejadiannya dari Nafsu Amarah (suhupanas).


Sesuai tingkat keilmuan, Keluarnya dari Telinga.


Wataknya (sifat sikapnya) bisa mendengar.

Kefahamannya pada keilmuan tentang Alam Jabarut ini, ialah tingkat THARIQAT.
Cara fikirnya ialah A'tho (yang melakukan).


Bagi orang yang kefahamannya serta pengetahuannya sudah masuk Alam Jabarut ini disebut JADAB→JADZAB→JADZABA→ YAJDZIBU→JADZBAN yang artinya: MENARIK.


Karena dia sudah mampu melihat dua Alam dengan cara penyatuan fungsi sifat sikap indra Mata Hati dan Mata Dzahir untuk mengetahui: Alam nyata dan alam tidak nyata, sehingga kelakuannya orang yang pada tahap Jabarut ini agak unik aneh atau tidak umum dengan orang lain pada umumnya.


Sebab, pada tahap ini orang tersebut indra hatinya berfungsi atau hidup untuk mengetahui sesuatu yang terdapat pada alam Jabarut ini.


Orang pada tahap Jabarut ini bisa melihat dan mendengar sesuatu yang bersifat ghoib, walaupun kemampuan melihatnya ialah masih sering tertipu, artinya: apa yang dia lihat atau di dengar tidak semua benar, terkadang bisa menjatuhkan dan menyesatkan.


Sehingga orang yang masuk pada tahap Alam Jabarut ini mesti hati hati dan benar benar waspada, jangan sampai terpedaya, dan menjadi sibuk hingga lupa dengan tujuan hidup.


Prang yang pada tahap ini mempunyai ilmu pengetahuannya bisa dari orang lain yang kemudian ditafakkurinya serta diterapkan atau dibuktikannya sendiri sehingga menambah atau menjadi suatu keyaqinan pada dirinya atas upayanya .


Dan juga ia bisa mendapatinya langsung dari Allah pada dirinya sendiri, namun tetap mesti hati hati dan benar benar waspada atau cermat serta teliti.



SALAAM YAA SALAAM

ALAM MALAKUT

Alam malakut ialah, alam Qolbi.
Pada Alam Qolbi ini isinya ialah para Malaikat.

Sesuai tingkat keilmuan, asalnya dari unsur ANGIN.

Sesuai tingkat keilmuan, Kejadiannya dari Nafsu Mutmainah (tenang: tiada kekhawatiran maupun keraguan).

Keluarnya dari Hidung, wataknya (sifat sikapnya) bisa Mencium-Menghirup.

Kefahamannya pada tingkat keilmuan Alam Malakut ini ialah tingkat HAQIQAT (kebenaran ter ikat).

Cara fikir pada akalnya di tingkat ini ialah: HUDA atau ibarat menjadi wayang.
Maksudnya yaitu: seseorang itu sudah betul betul pasrah atau tawakkal kepada Allah walau hendak dikehendaki bagaimanapun kehendak-Nya, dan ia seseorang itu telah dapat merasakan kehadiran Allah.


Orang yang keilmuan pengetahuannya sudah mencapai Alam Malakut, maka ia akan bisa melihat suatu Alam yang makhluqnya serba putih yang sedang berdiri, ruku, sujud, dan duduk.

Dan orang yang sudah mencapai tingkat ini : hatinya di penuhi Nur (cahaya-kenyataan) sehingga di kehidupannya tenang dan tentram.


SaLAAM YAA SALAAM...

ALAM LAHUT

Alam Lahut ialah ALAM GHAIBUL GHAIB yang maksudnya ialah Alam yang lebih bersifat Ghaib di dalam Ghaib.

Alam Jabarut dan Alam Malakut ialah sudah termasuk wilayah alam Ghaib, Namun masih lebih Ghaib lagi Alam Lahut.

Jika pada alam Jabarut dan Alam Malakut , disana sudah ada Sifat dan Nama nama, namun pada alam Lahut ialah belum ada Sifat dan Nama nama, Nah tentunya tiada mudah untuk menuju mengetahui dengan sempurna tentang Alam Lahut atau Alamul Ghaibul Ghaib jika belum mampu memasuki serta mengetahui lebih dulu dengan sempurna keadan alam Jabarut dan alam Malakut.

Sebab, pada Alam Lahut ialah wilayah Martabat yang lebih terhalus lagi daripada pengertian ketika memahami pengertian Dzat.

Keadaan Dzat saja ialah tiada dapat dicapai oleh SEGALA PENGLIHATAN MATA, apalagi keadaan atau wilayah yang ada pada Martabat Alam Lahut.

Namun jika Alam lahut ini mesti dibahas, maka untuk mempermudah bagi pengkaji, ialah diberi isyarah isyarah sebutan guna mempermudah kefahaman.

Sebagaimana berikut ini:
Alam Lahut ialah pula bermartabat Lata'in, yang artinya;"Tidak ada kenyataan berbentuk".

Karena itulah maka dinamakan Alam Lahut itu Asma' (sebutan:nama) bagi Dzat yang belum ber Asma': ALLAH.

Oleh sebab itu hendaknya tiada keliru terbolak balik kefahaman di dalam mengetahui tentang : " AKU '' tentang : " ALLAH ".

Sebab pada keadaan Dzat yang belum ber Asma Allah , ialah yang ada hanya: " AKU ".

Kebenaranlah bahwa : " AKU adalah suatu perbendaharaan yang tersembunyi ", atau ter ibarat PERMATA yang TERSEMBUNYI (ter rahsia)".

Sedangkan Ma'rifatullaah Mengenal Allah ialah masih "Dasar Awal" atau ibarat pintu gerbang menuju untuk sebenarnya mengetahui tentang : " AKU".

Didalam martabat Alam Lahut :Asma' (nama;sebutan) oleh pengkaji bagi Dzat yang Maha Suci itu adalah tujuh Asma' yaitu :→HU artinya Dia : "AKU".

Pengertiannya ialah Dzat KU Yang Esa semata-mata. GHAIBUL GHUYUB pengertiannya ialah Ghaib didalam Ghaib serta tiada AKU berpihak dan tiada AKU bertempat, tiada AKU di atas, tiada AKU di bawah, tiada AKU di kiri, tiada AKU di kanan, tiada AKU dimuka, tiada AKU di belakang , tiada AKU diluar, tiada AKU didalam.


AKHADIAH pengertiannya ialah ESA dari pada pihak yang tidak sampai kepada pengenalan para Nabi, apa lagi yang lain dari pada Nabi-Nabi.

Sebab pada Martabat ini yang mengetahui AKU hanya AKU.
Karna AKU belum ber Asma ; Allah.

HHAIBUL HAWIYAH pengertiannya ialah Ghaib dari pada pihak AKU tiada ber Dzat, tiada ber Asma' dan tiada berakal seperti manusia.

WUJUDUL MUTLAK pengertiannya ialah KE-ADA-AN MUTLAQ, sehingga tiada segala yang haqiqi , sebab pada Martabat Lahut ini yang ADA hanya: " AKU ".

SABADAN ABADA pengertiannya ialah tiada sesiapa yang mengetahui wujud-KU, sesuatu juapun.

LATA'IN pengertiannya ialah tiada AKU berbentuk, dan tiada AKU dapat difikirkan oleh akal ma'rifat orang orang yang Arif billah.

Alam Lahut pada martabat Lata'in ialah : " AKU-lah DZATTUL MUTLAK yang tidak bercerai dan tidak berhimpun.
Yang ADA hanya AKU.

AKU-pun belum bernama: ALLAH, Kerana belum jua AKU menampakkan Nur-KU yaitu Nur Muhammad atau Tujuh Sifat-KU ".

Berkenaan dengan ILMU TAJALLI alam Lahut ialah tidak ada Ilmu pada Nur Muhammad, sebab hanya : "AKU yang ADA ".


SALAAM YAA SALAAM

ALAM ALAM

Apapun alam alam dengan segenap sebutannya, seluruhnya juga ada terhimpun pada ke-ada-an tubuh manusia.

Karana manusia ini me-RUPA-kan himpunan dari pada SARIPATI dari alam alam yang AKBAR , Ghaibul Ghaib maupun nyata.

Yang padanya SARIPATI ialah tentu lebih mulia dari ampas atau limbah.
Tentunya jua bagi manusia yang telah benar-benar mengetahui seluruh alam alam yang terhimpun pada ke-ada-an tubuhnya serta telah benar benar lebur pada KeseDZATian penguasa alam Lahut.

Niscaya manusia itu mampu ber interaksi dengan alam alam apapun pada alam AKBAR, Ghaibul Ghaib maupun nyata.

Maka tidak mengherankan jika ada sejarah sejarah yang mengkabarkan kemampuan kemampuan manusia yang mampu memerintah isi alam alam pada Alam AKBAR, Ghaibul Ghaib maupun nyata.

Contoh:
Mampu memerintah bulan mengecil dan turun nyata pada telapak tangan.

Mampu membelah air lautan untuk dilalui berjalan orang banyak.

Mampu memerintah air untuk mengangkat telapak kaki manusia itu sehingga ia tenang berjalan pada permukaan air.

Mampu memerintah awan atau mendung yang tebal hendak hujan supaya cepat bergeser kesuatu tempat yang lain.

Mampu menundukkan bangsa Jin dan Malaikat yang ada diluar dirinya atau yang ada pada alam AKBAR.

Mampu melihat dengan jelas isi isi kuburan atau isi isi alam kubur dengan berbagai keadaan isinya, walau kuburan atau lokasi pemakamannya berada di beda negara .

Mampu melihat dengan jelas keadaan rupa malaikat.

Mampu memerintah ANGIN untuk mengangkat tubuhnya cepat melesat sampai kemaksud tujuan walaupun beda negara.

Dan lain lain...
Dan lain lain....
Dan lain lain...

Salaam Yaa Salaam...

ANAK KU...

Saat kalian lihat alam ini luas, lautan samudra hamparan tanah hingga bulan di malam gelap bernyanyi mengiringi lahirmu.

Anakku...
Jerit tangismu saat kau terlahir menghapus derita ibumu, menghilangkan bebannya dalam sembilan bulan engkau bersemayam dalam rahimnya.
Lalu, Ayahmu ini bahagia melihatmu lahir sehat sempurna bersujud memohon Ridha- Nya.

Anakku... !
Ada semerbak mawar yang memutik kan sari sari kerinduan saat kau jauh dariku.
Wajahmu tergurat nyata dan senyummu menjadi nutrisi pelipur duka laraku.

Setiap kali ku hampar sajadah dan jari jemari ini mulai lentik berdzikir lalu sempit malam malamku menyusun retak bayangmu.

Anakku...
Tak terasa kini usiamu semakin beranjak dewasa, dengan polos dan segala lucumu, aku memohon pada ALLAH semoga engkau menjadi Wanita dan pria sholeh dan sholihah.

Dan kelak...
Pada saat aku dan ibumu pergi meninggalkanmu nanti, aku tak ingin meminta apa apa padamu.

Aku cuma titip padamu. " BERJIWA BESARLAH "..
Untuk mengerti apa keinginan Tuhan- mu.
unduklah pada keinginan- Nya.

Buang ego dan gayamu, hapus keburukan ayah dan ibumu.
Lanjutkanlah bila ada kebaikan yang tak terlaksana, sebab ayah dan ibumu bukan siapa2.. !!


Anakku...!
Tintamu ada pada ayah,
Ayah bebas menulis pesan apapun untukmu,


Sebab lembaran kertasmu teramat putih,
Mungkin kelak akan kau dapati titik hitam.


Tetap damailah selama kau berjalan di muka bumi ini,
Karena kau telah dipinang Al-Qur'an dalam nadi!

Sabtu, 19 Agustus 2017

PERJALANAN HIDUP YANG SINGKAT!

Bismillaah was shalatu was salaamu ‘alaa Rasulillaah, 'amma ba’du, Ikhwany wa Akhwaty fillaah waffaqaniyallaahu wa iyyakum jami’an.

Saudaraku... Akhirnya kita harus sadar bahwa dunia ini adalah episode kehidupan kita yang paling singkat, setelah episode dunia dunia kita usai.

Kita akan beranjak kesebuah kehidupan baru, bernama ALAM KUBUR..!

Di dalam kubur itu, kita akan menanti dan menanti, hingga usia semesta ditaqdirkan usai, berapa lama penantian itu..?
Entahlah...

Hanya Allah yang Maha Tahu tentang seberapa lamanya kita, yang pasti ia akan lebih lama dari fase dunia kita, mungkin ratusan tahun, mungkin juga puluhan ribu tahun...!

Lalu setelah itu apa..?
Kiamat akan terjadi, kita akan dibangkitkan kembali untuk sebuah pertanggung jawaban, dan kita akan menunggu dipadang mahsyar....!

Lima puluh Ribu Tahun menanti pengadilan Allah, yang tak meninggalkan kecil besar 'amal kita, semua kan dipertangaggung jawabakan disana.

Kedua kaki ini tak bergeser sedikitpun hingga hisab dan pengadilan Allah Subhaanahu wa Ta'ala itu usai.
Berepa lama pengadilan itu..? Entahlah...!!

Saudaraku...!
Akhirnya kita harus sadar, bahwa dunia inilah fase tersingkat kehidupan kita, meskipun singkat tapi dia fase yang menentukan...!

Bahagia tidakmu itu di fase berikutnya adalah tentang bagaimana engkau melewati hari-hari duniamu.
Jadi apa yang telah engkau siapkan untuk itu...?

Jika Gelap kubur memelukmu jasadmu yang lemah, jika malaikat mencercamu dengan pertanyaan jika engkau sendiri di alam kubur tanpa siapapun yang menemanimu, terus apa yang engkau lakukan..?

Taubat tak lagi bergunan, sujud tak lagi berdaya, istighfar pun tak bisa lagi terlalntun!.

Saudaraku...
Bersegeralah bersimpuh dihamparan sejadah suci menghadap Ilahi Rabbi, menangislah dalam pertaubatanmu, karena tidak lagi ada waktu yang cukup, mungkin malam ini, mungkin esok perjalananmu Berakhir disini,  di dunia yang fana ini...!
Saudaraku Renungkanlah....!!

Semoga Risalah diatas bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Mohon ta’awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah ini. Moga menjadi sebab hidayah dan pemberat timbangan kebaikan kita di Hari Kiamat, insyaaAllah Ta’ala.

Alhamdulillaahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, Wa shallallaahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallaam. Walhamdulillaahirabbil'aalamiin Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Jika antum merasa artikel ini bermanfaat silahkan SHARE artikel ini kepada teman-teman antum wa antuna.“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinyadan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR. Muslim).

JANGAN BUNUH AKU IBU

Ibu.....
Ketika aku terdiam dalam perutmu, kurasakan begitu indahnya, sesekali kau mengusap aku dengan jari jari lembut terhadap perutmu.

Terasa ibu, aku merasakan sekali sentuhanmu, belaianmu, dan kasih sayang penuh darimu. Ibu aku sangat mencintaimu.

Ibu, lihatlah.....
Aku sudah mulai bisa bergerak dalam perutmu, tapi kian lama aku bergerak. Aku mulai merasakan sebuah kegelisahan dalam denyut jantungmu ibu,

Aku ingin sekali meraih dan memelukmu, aku ingin sekali menenangkanmu dengan wajahku yang menggemaskan. tapi aku tak berdaya ibu, Aku bergantung padamu, aku bergantung saat kau menjagaku. Tapi aku lebih berlindung pada Allah. dan aku mencintamu Ibu.Tapi ibu, suatu hari benda persetan masuk kedalam rahimmu, menarik narik tubuh lembekku, mengoyak jantungku, mengluarkan usus-ususku menghilangkan nyawaku, dan membuat aku menangis bersama darahmu ibu, membuatku menjerit bersama jeritanmu ibu, membuatku terisak tersendu seperti langit yang kehilangan sinarnya disiang hari.

Aku begitu kelabu, aku begitu terlembu.

IBu.....
Kenapa kau tega padaku, Saat aku keluar dari rahimmu, dengan tubuhku yang hancur, usus berserakan, jantung bertebaran dan entah mesin persetan itu membawa sebagian tubuhku entah kemana, aku yang mengharapkan ciuman hangat saat keluar dari rahimmu, jangan kan sebuah ciuman cinta, menghirup udara duniapun aku tak bisa.

Aku menangis, aku menjerit ibu....

Ibu....
Lihatlah aku, tatap bangkaiku.
Dimana hatimu ibu?
dimana perasaanmu?
Dimana cintamu?
dimana kasih sayangmu?

Tak kau biarkan aku bernafas, tak biarkan aku melihat dunia, tak kau biarkan aku mencium lembut keningmu.

Tak kau berikan aku kesempatan mengenal ayahku, tak kau berikan kesempatan untuk aku merasakan cinta dan kasih sayang dari nenek dan kakek ku.

Bagiku semua sangat berarti ibu...

Ibu, tak inginkah kau melihatku tersenyum?
Tak inginkah kau memelukku saat aku tertidur lelap ibu?

Apabila ruh (nyawa) telah ditiupkan ke dalam kandungan (janin)itu kemudian mati karena aborsi, maka hal itu merupakan pembunuhan yang diharamkan oleh Allah dan termasuk pembunuhan jiwa tanpa hak.

Ini termasuk dalam rangkaian Hukum Pertanggung jawaban Pidana, pihak yang telah melakukan pembunuhan berkewajiban membayar diyat sesuai perincian ketentuan yang ada.

Wahai muslimah....!!
Allah Subhaanahu wa Ta’ala telah menciptakan makhluk di dalam rahimmu melalui kehamilan, sebagai amanat syar’i bagimu dan merupakan sunnatullaah.

Untuk itu, janganlah kamu tutup-tutupi amanat tersebut, sebagaimana firman-Nya:وَلا يَحِلُّ لَهُنَّ أَن
ْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللهُ فِيْ أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ. [البقرة: ٢٢٨]“Dan tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat.” (Al-Baqarah: 228)

Janganlah kamu mencari alasan untuk menggugurkan kandunganmu dan menghindar darinya dengan cara apapun, karena Allah Subhaanahu wa Ta’ala memberikan keringanan padamu dengan berbuka di bulan Ramadhan, bilamana puasa itu menyusahkan dirimu atau puasa dapat membahayakan kehamilanmu.

Sungguh perbuatan aborsi (menggugurkan kandungan) tidak asing lagi di zaman ini.
Padahal perbuatan ini adalah perbuatan yang diharamkan!

Demikian semoga risalah diatas mendatangkan manfaat untuk kita semua. Aamiin.

Mohon ta’awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah ini.
Moga menjadi sebab hidayah dan pemberat timbangan kebaikan kita di Hari Kiamat, insyaaAllah Ta’ala.

Alhamdulillaahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, Wa shallallaahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallaam.
Walhamdulillaahirabbil'aalamiin.

Selasa, 15 Agustus 2017

AKU

Aku seperti Debu yang mengotori tepi jalanan, kadang terhempas kesana kemari, ikuti laju angin yang datang menghampiri, tak pernah kenal lelah, meski harus berlumur peluh, mengucur dengan derasnya.

Inilah aku anak jalanan, menggelandang tak tentu arah kemana pulang, dengan sebingkis asa yang ku gendong buat bekal mencari noktah mimpi-mimpi yang sempat bergeming dari lagit-langit benak ku.

Panas dan hujan adalah teman setia yang mengajari ku arti kehidupan, dingin malam ku jadikan selimut penyejuk hati, ketika hasrat kian menguat dan membara dalam dada.

Ku syukuri segala yang ada meski tak seindah yang kau punya, walau tak semudah yang kau cari.

Hidup ini indah, seindah apa yang aku jalani, walau hanya sebatas mimpi, ku petik noktah-noktah di langit dan aku percaya akan setiap perjuangan, selagi semangat masih membara dalam hati, mengobar langkah perjalanan ini pasti akan menuai kemenangan dihari kelak nanti!

Tidak ada yang perlu di keluhkan dalam kehidupan ini, mengeluh atau tidak semua akan tetap terjadi.

Jadilah manusia yang Bersyukur, karna itu lebih Mulia!

Jumat, 11 Agustus 2017

YAKINLAH, SETELAH TANGISAN AKAN ADA KEBAHAGIAAN

Bismillaah was shalatu was salaamu ‘alaa Rasulillaah, 'amma ba’du Ikhwany wa Akhwaty fillaah waffaqaniyallaahu wa iyyakum jami’an.

Ketika jiwa ini terasa lelah dengan kehidupan, Sesaat hati bertanya sampai kapan harus seperti ini?
Sampai kapan aku harus di sepelekan?
Sampai kapan aku harus di rendahkan?
Sampai kapan aku harus menderita?
Sampai kapan hidup ku harus bergantung kepada orang lain?

Namun aku yakin tidak akan selamanya aku seperti ini. Aku yakin Allah sedang mempersiapkan kebahagianku.
Aku yakin Allah punya rencana lain atas semua ujianku.
Aku yakin bahwa ini pertanda Allah sayang hingga aku di uji, agar aku selalu memohon kepadanya, merengek kepadanya.

Dalam keadaan seperti ini aku tidak pernah berfikir meninggalkanMu Rabb.
Bagaimana mungkin aku meninggalkanMu sedangkan Engkau selalu memeluk ku Erat.
Bagaimana mungkin aku meninggalkanMu saat ku khianati Engkau tetap menyanyangi aku.
Bagaimana mungkin Aku meninggalkanmu sebab aku tau Engkau persiapkan kebahagiaan untukku.
Bagaimana mungkin aku menjauh dari-Mu Sedangkan aku tahu setiap air mata yang keluar dari mataku akan Engkau ganti di kemudian hari dengan senyuman yang indah.

Kebahagiaan yang amat sangat, seperti halnya engkau ciptakan pelangi setelah hujan. Begitu pun dengan hidup setelah tangis pasti ada kebahagiaan yang indah.

Semoga tulisan di atas bermanfaat....!
Alhamdulillaahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, Wa shallallaahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallaam. Walhamdulillaahirabbil'aalamiin. Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik

“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinyadan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR. Muslim).

AKU INGIN MENJADI BESAR

Bismillaah was shalatu was salaamu ‘alaa Rasulillaah, 'amma ba’duIkhwany wa Akhwaty fillaah waffaqaniyallaahu wa iyyakum jami’an.

Aku ingin menjadi besar, Besar hatinya. Yang senantiasa dapat memaafkan mereka yang pernah menyakiti dan dimaafkan oleh mereka yang tak sengaja pernah terlukai karena lisan dan tindakan diri ini.

Aku ingin menjadi besar, Besar imannya. Agar dapat mencintai dan menempatkan Allah dalam tahta hati ini dan lebih dahulu dalam segala urusan dunia.

Aku ingin menjadi besar, Besar semangatnya. Untuk menjadi manfaat bagi sesama. Aku ingin menjadi pelita kecil di tempat gelap. Tak lagi memikirkan bagaimana pelita kecil ini menjadi besar namun bagaimana pelita kecil ini dapat menerangi siapa saja yang membutuhkan cahaya.

Aku ingin menjadi besar, Besar jiwanya. Supaya menerima segala Qadratullah dengan ikhlas dan lapang dada. Mempercayai segala apa yang Allah berikan adalah yang terbaik. Mungkin memang tak kan bisa saya terima sekarang namun saya tau suatu saat akan sangat berterimakasih atas segala rencanaNya untuk saya.

Aku ingin menjadi besar, besar ilmunya. Karena saya sadar, hakikat ilmu adalah jika semakin banyak ada di otak manusia seharusnya dia semakin merasa bodoh dan tawadhu. Semakin sadar, ilmu Allah itu sangatlah luas cakupannya. Bahkan sampai mati terus saja belajar tak akan memiliki 1 persen diantaranya.

Ya Rabb, besarkanlah jiwaku, hatiku dan semua yang berhubungan dengan rasa cintaku padaMu. Namun kecilkan semua yang berhubungan dengan ego dan kesombonganku sebagai seorang hamba. Aamiin.

Semoga tulisan di atas bermanfaat....!
Mohon ta’awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah ini. Moga menjadi sebab hidayah dan pemberat timbangan kebaikan kita di Hari Kiamat, insyaaAllah Ta’ala.

Alhamdulillaahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, Wa shallallaahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallaam. Walhamdulillaahirabbil'aalamiin Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik .*).

“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinyadan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR. Muslim).