Sabtu, 04 Februari 2017

JIKA NANTI, kau menjadi istriku!

Assallamu'allaikum...
Biismillaahirrahmanirrohiim...
Washalatu was salaamu ‘alaa Rasulillaah, amma ba’du, Ikhwany wa Akhwaty fillaah waffaqaniyallaahu wa iyyakum jami’an.

Jika nanti kamu menjadi seorang istri, lalu melihat suamimu pulang dengan wajah kusam.
Jangan tanya ini tanya itu,
jangan ucapkan ‘kenapa’, ‘ada apa’, ‘punya masalah apa’.

Mengertilah, solusi bagi seorang lelaki hanyalah menyendiri. Cukup sediakan teh manis dan tersenyum, atau selimuti hangat agar dia bisa tenang.

Dan begitu pula pria yang kelak menjadi suami, pahamilah bahwa seorang perempuan justru sebaliknya.
Selalu ingin didengarkan setiap kali ada masalah.

.Yah.. Biarkanlah ia menceritakan semua masalahnya. Cukuplah bagimu setia mendengarnya, meski tidak dapat memberikan solusi. Jangan biarkan ia menjadi istri yang banyak bicara kepada teman-temannya, tetangga, atau ibu-ibu di majlis ta’lim, cukup dirimu saja yang tahu.

Para istri yang banyak bicara, entah gosip atau obrolan biasa, adalah korban dari suaminya yang tak mendengarkan keluh kesahnya.
Jika Nanti kamu menjadi seorang istri, wajar jika kamu meminta suamimu untuk membantu pekerjaanmu.

Tapi satu-satu saja, jangan memintanya membeli kebutuhan rumah, menjemput anak, atau memperbaiki atap yang bocor secara bersamaan.

Lelaki itu butuh fokus, tidak seperti perempuan yang bisa menyelesaikan seabrek pekerjaan dalam satu waktu. Dan jika kamu jadi suami, fahamilah, meski tinggal di rumah, tapi pekerjaan seorang istri amatlah banyak.

Janganlah buru-buru memarahinya jika ada gelas yang belum dicuci misalnya. Mungkin saja ia lelah karena seharian mengurus sisi lain rumah dan mendidik anakmu.

Saling mengertilah, kalian dapat bekerja sama, bukan..? Jika nanti kamu menjadi istri.
Ku sarankan jangan membandingkan keadaan kalian dengan orang lain.
‘Mas, tetangga kita udah beli mobil baru lho’.
Tahukah?,
Seorang lelaki, mendengar kata-kata seperti itu bagai diinjak-injak harga dirinya.
Yang terjadi, bukan memotivasi untuk kaya, tapi justru melemahkan semangatnya.

Bersabarlah, lebih baik katakan ini,
“Mas, gak apa apa deh tetangga sebelah punya mobil baru, yang penting aku masih punya kamu Mas.” Uwih, ge-er seorang lelaki, itu bagai sumbu yang mengobarkan semangatnya.

Jangan heran, gombalanmu akan membuatnya semangat memberi hadiah mobil mewah untukmu. Dan yang kelak menjadi suami, janganlah melarang istrimu jika hendak mengunjungi ibu dan ayahnya.

Berpuluh-puluh tahun mereka merawat dirinya, dan belum sempat membalas budi, ia telah memilih dirimu yang hanya orang asing untuk menyerahkan segala bakti dan setia berjuang bersamamu.
Bila perlu, kalian bisa bersama-sama mengunjungi mereka.

Nah, jika sekarang masih jomblo, maka fokuslah memperbaiki diri menjadi pasangan terbaik. Usahlah ikuti cara mereka yang disana, belum mampu menjadi orang tua tapi sudah bersapa ‘Abi-Ummi’.

Belum faham jadi pasangan baik tapi sudah bersapa ‘Mamah-Papah’. Belum halal lagi.
Maka berdoalah. Semoga Allah beri keberkahan dalam biduk rumah tangga kita kelak. Aamiin..

Yaa Allah..
Tuntunlah langkah ini, agar kelak mampu, menjadi isuami dan ayah terbaik. Lalu jumpai hamba, dengan seseorang yang sedang ikhtiar untuk menjadi perempuan sekaligus istri terbaik. Aamiin ya mujibassailiin....

Semoga bermanfaat....!
Mohon ta’awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah ini. Moga menjadi sebab hidayah dan pemberat timbangan kebaikan kita di Hari Kiamat, insyaaAllah Ta’ala.

Alhamdulillaahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, Wa shallallaahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallaam. Walhamdulillaahirabbil'aalamiin subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik..

Wassallamu'allaikum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar