Jumat, 03 Maret 2017

Bismillah ( Dengan menyebut Nama Allah yang maha pengasih lagi Maha Penyayang)

Dengan Bismillah aku mulai membuka syair ma’rifat diri, agar mengenal siapa diri?
Apakah manusia, Allah atau Nabi.
Tiap Hari aku mencari di rumah guru dan kiyai, agar dapat mengenal Illahi, tapi ilmu syariat yang kudapati.

Mulai aku mengenal diri satu persatu Aku Pelajari, mulai kulit – bulu – sampai ruh idafi, ternyata sehelai rambut pun tak kumiliki.
Empat anasar dari ibuku, empat anasar dari bapakku, empat anasar dari adam asal keturunanku, itulah awal kejadian jasadku.

Jasad jadi terurai sudah, tidak dapat berubah, tingkah tanpa di isi nyawa ataupun ruh yang tiada lain ialah Rasulullah Saw.
Dasar ilmu Ma’rifat sudahlah pasti awal agama mengenal illahi, jangan salah memilih lagi mengutamakan sholat, hasilnya rugi, janganlah takut dan janganlah gentar.
Ilmu Ma’rifat ilmu yang benar, janganlah menyerah apalagi pudar, walaupun akhirnya kohar keluar, barang siapa di rindukan sorga dengan mudah mendapat ridho-Nya, tetapi bila Allah ta’ala murka, rajin sholat balasannya siksa.

Bismillah tadi awal permulaan titik Nur yang bernama insan, jangan ragu mencari tuhan, rahasia Allah di dalam badan.
Aku indu pada Allah tuhanku, di mana berada tiadalah tentu itulah awal pada Sang kaku.
Ternyata lebih dekat dari daging, dengan kuku, tamatlah sudah riwayat diri yang mulanya dari pada mani.

Itulah asal kejadian diri, tuntutlah pada guru yang benar ahli, inilah sebenarnya ujud Muhammad mengandung rahasia.
Menghidupkan jasad, hendaklah di ketahui, satunya tempat siang dan malam selalu di ingat, suatu sipat telah menjadi di dalam rahim ibu sendiri, sembilan bulan, sembilan hari, ini yang di sebut sifat Ma’ani.

Sifat Ma’ani sudahlah nyata dan lengkap, sekalian tujuh anggota arash dan kursy ikutlah serta sehingga cukup seluruh anggota.
Angin itu wujud tariqat menjadi nyawa, pada malaikat membawa wahyu segera cepat naik dan turun, tiada terlambat.

Ilmu tariqat, pakaian nabi itu asal mulanya terjadi dengan Qudrat Halikul Bahri, jatuh ke dalam rahim ibu sendiri.
inilah anugerah jalan tariqat di dalam rahim, Ia bertempat di dalam suluk Ia berma’rifat, hendak menjadikan suatu sifat roh Idafi, hendaklah di kenal zikir yang lima menjadi amal, mengucap kalimah itulah asal sholat kita.
Nah disitulah tinggal hasil..

Sholat adalah nikmat karena serahasia Allah dengan Muhammad, sekalian Nabi.
Tiadalah igat dibaitul Ma’mur tempat yang rahmad sirrullah itu yang utama, sholat itu tiang agama, takbir ikut badan dan nyawa, rahmat dan lezat akan diterima.
Hapus sudah goresan hatiku, mendengar suara di dalam Qalbu asma tiga, hakikat satu sampailah sudah yang kita tuju.
Ilmu syariat membelah kata, yang satunya  di belah dua, alim ulama jangan di percaya kalau mereka merasa kuasa.

Amal sholat tiada artinya, bila hati syirik kotor jiwanya, juga niat mencari pahala, jadi munafiq kan nyata kelihatan nya.
Kalau bertemu rindukan bulan, tunjukan muka, taruh di depan pantang mundur pahlawan tuhan.
Mati syahid menjadi jaminan, hilangkan ke'akuanmu kalau engkau sudah bertemu Allah, itu tiada tentu yang ada itu hanyalah kamu, jangan engkau bertaklid buta, menuju pimpinan asal semula, mari kita menuju Dia tuhan Allah tanpa perantara.

Ilmunya ambil asal sempurna, tidak sholat bukan ukurannya siapa benar, itu yang di terima.
Janganlah ragu mencari tuhan, rahasia Allah di dalam Diri, tuhan Allah telah memberikan, setiap insan Sudah diberi, asalkan Dia sudi mencari, tenangkan diri, tengoklah hati, jangan susah mencari, bilah bilah ada di batang buluh.

Jangan susah mencari Allah, rahasia Nya ada di dalam tubuh, tidak susah mencari bilah bilah di dapat di buat kipas, tidak susah mencari Allah, rahasia Nya ada  di dalam nafas.
Wahai saudara andai tau mengenal diri janganlah enggan, malu bertanya sesat di jalan, di akhirat nanti pasti dapat siksaan.

Pertama Air, di jadikan Zat Allah,
Kedua Tanah, di jadikan Sifat Allah,
Ketiga Api, di jadikan Sirrullah,
Ke empat Angin, di jadikan Wujud Allah.
Habislah sudah goresan hati, membuat syair sindiran wali.
Perbaiki akhlak budi pekerti, pasti ke sorga kita kembali..
Aamiin yaa allahi yaa robball'aallamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar